Garis yang menjadi ikon sneaker Vans ini awalnya hanya coretan iseng yang digambar oleh Paul Van Doren, founder dari Vans.

Vans lahir pada tahun 1966 di Anaheim, California, didirikan oleh Paul Van Doren dan Jim Van Doren. Mereka membuat sepatu berbahan canvas dengan sol yang terbuat dari karet. Pemilihan karet pada bagian sol dimaksudkan agar sepatu ini tidak licin ketika digunakan di atas dek kapal yang terbuat dari kayu.

Sneaker pertama mereka disebut dengan Vans #44 Deck Shoes, atau sekarang disebut “Authentic”. Van bersaudara tak menyangka sepatu tersebut malah terkenal di kalangan para pemain skateboard atau yang disebut “skater”. Para skater menyebut sepatu Vans memberikan performa lebih saat bermain, karena sol karetnya yang menempel di papan dek skateboard mereka.

Kesuksesan mereka di kalangan skater, menjadikan Vans merilis sepatu skate pertama di pasaran. Mereka mengajak Tony Alva dan Stacy Peralta untuk berkolaborasi mendesain sepatu skate yang pas. Pada 1976 rilis the Vans #95 atau yang sekarang disebut dengan Vans Era.

Ketika brand sepatu lain terkenal dengan branding seperti Adidas dengan three stripes, Nike dengan Swoosh, Paul Van Doren memiliki ide untuk menambahkan identitas pada sepatunya. Saat sedang menggambar sketsa untuk sneaker terbarunya, ia iseng menambah garis pada sisinya, dan menyebutnya “jazz stripe”. Sketsa inilah yang menjadi cikal bakal Vans Style 36 atau sekarang disebut dengan Old Skool.

Old Skool dirilis pada tahun 1977, dan disambut hangat oleh para skater. Sepatu ini selain kanvas, juga menggunakan material kulit dan suede untuk menambah durabilitas. Terbukti sepatu ini hingga sekarang menjadi sepatu paling terkenal, dan menjadi sepatu yang wajib dipunya oleh para sneakerhead.

Comments (0)

No comments at this moment
Product added to wishlist